Minggu, 07 Agustus 2011

"Ketika Hati Menyatu,Namun jiwa tak Restu"


Baru saja kusadari..

Saat jujurmu terucap di kelegahan Hati..

Inikah kenyataan yg harus ku tahu..

Satu sembilu yg tertancap dibenak kalbuku..

Laksana belati menyayat mimpi"..

Menggores kepekaanku di keterbatasan diri..

Yang senantiasa ada ketika lamunan itu menjelma..

Menjadikanku jauh dari apa yg seharusnya kau pinta..

Akulah purnama di Hatimu..

Akulah kejora di kehampaan malammu..

Namun aku bukanlah mentari di terangnya pagi..

Juga bukan melati yg memberi harum disetiap Langkah kaki..

Aku bagai terhalang oleh dinding kehidupan..

Merasa tak pantas,menjamah kulit halusmu dg jemari kasar penuh kelukaan..

Dan kini fikirku pun Diambang keraguan..

Tertebas pisau ganda oleh kegalauan perasaan..

Haruskah aku tetap mencintaimu seperti ini..

Disaat hati menyatu,Namun raga tak merestui..

Dalam barisan tanya tak kutemui jawab..

Mampukah Aku..??

Sanggupkah Aku..??

Merubah Hanta menjadi warna..

Merubah Maya menjadi Realita..

Seperti yang kau Harapkan..

Seperti yang kau inginkan..

Menyatu dalam Hati dan kesempurnaan..

Ataukah aku harus tetap begini..

Membuktikan cintaku lewat desiran" Hati..

Hingga benar" keterbatasan merasa lelah untuk membisiki..

Terkalahkan oleh hujaman "Cinta Tulus & Suci..




wiwin nizar.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar